Tanaman Hias


Tanaman Hias

Tanaman hias adalah jenis tanaman yang ditanam untuk menciptakan kesan keindahan, kecantikan, dan menciptakan daya tarik. Tanaman hias merupakan tanaman yang umumnya ditanaman dihalaman rumah atau ditempatkan dalam ruangan menggunakan pot sebagai tempatnya. Berikut ini beberapa jenis tanaman hias yang sering ditanam di lingkungan maupun di ruangan antara lain : 

1. Tanaman Hias Bunga
a. Bunga Aster

Bunga aster adalah bunga hias yang banyak digunakan sebagai bunga karangan (bunga dekorasi), termasuk kedalam suku Asteraceae dengan ordo Asteralase yang memiliki nama latin Callistephus chinensis. Bunga aster berasal dari Negera Cina, dan sudah menyebar kebeberapa negara sehingga banyak ditemukan di Amerika Utara , Eropa Selatan dan di Indonesia. Bunga aster bentuknya hampir seperti bunga matahari, namun memiliki ukuran relatif kecil dan memiliki warna yang beragam, misalnya berwarna kuning, ungu, merah, dan lain-lain.

Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Sub kelas: Asteridae
Ordo: Asterales
Famili: Asteraceae
Genus: Callitephus
Spesies: Calistephus chinnensis (L.) Nees

Morfologi Bunga Aster
Morfologi bunga aster, dapat dilihat berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki sebagai berikut:
• Penampilan bunga hampir menyerupai bintang, mulai dari bulat sampai mirip cakram.
• Helaian bunganya yang tersusun membentuk lingkaran.
• Tangkai bung ada yang pendek, dan ada yang panjang.
• Ukuran bunga bervariasi berkisar diameter 4-7 cm.
• Daun aster berwarna hijau, berbentuk lanset, tidak lebar dan tepi daun agak bergigi.
• Bunga aster memiliki tinggi rata-rata 30-70 cm.
• Bungnya memiliki banyak kelopak dan bukan merupakan bunga tunggal, melai nkan bunga majemuk.


b.  Bunga Matahari (Heliantus annus L)
Bunga Matahari dalam Bahasa Latin (Helianthus Annuus L) merupakan Salah satu Jenis Bunga yang tumbuh mekar dalam satu tahun sekali (Musiman). Bunga Matahari ini merupakan Tumbuhan Bunga yang berasal dari Negara Meksiko, Negara Peru, Negara Amerika Serikat, dan menyebar luas keseluruh Dunia. Bunga Matahari ini memiliki sebutan nama yang berbeda-beda dari setiap Negara, yaitu : Negara Inggris (Sun Flower), Negara Filiphina (Mirasol), Negara Jepang (Himawari), Negara China (Xuang Ri Kui), Negara Indonesia (Bunga Matahari).  

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Kelas : Magnoliopsida
Divisi : Magnolipyta
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Helianthus
Spesies : Helianthus annus L

Morfologi Bunga Matahari
Setelah kita bersama-sama membahas Klasifikasi & Morfologi dari Bunga Matahari. Berikut ini adalah ciri-ciri Bunga Matahari yang menjadikan tanaman bunga ini terlihat lebih unik daripada tanaman bunga lainnya.
• Batang Bunga Matahari memiliki tinggi 3m – 5 m tergantung pada varietasnya.
• Pada Daun Bunga Matahari memiliki bentuk Daun Tunggal Lebar.
• Pada Batang Bunga Matahari ditumbuhi dengan Rambut Kasar, Tegak Condong ke Arah Sinar Matahari, Jarang Bercabang.
• Pada Bunga Matahari memiliki ribuan Kelopak Kecil tersusun majemuk.
• Pada Bunga Matahari terdapat 2 tipe bunga, yaitu Bunga Tepi atau Bunga Lidah yang membawa satu kelopak besar berwarna kuning cerah & steril, serta Bunga Tabung yang Fertil dalam jumlah 2000 kuntum dalam satu bonggol serta menghasilkan Biji.
• Pada Fotosintesis Bunga Matahari dengan menjalani sistem penyerbukan terbuka (silang) yang dibantu oleh serangga.
• Pada Bunga Matahari tandan bunga majemuk mengikuti pergerakan cahaya matahari pada hari yang cerah disebut dengan Heliotropisme.
• Tanaman Bunga Matahari mendapatkan keuntungan 10% lebih dari proses fotosintesis.
• Pada Tanaman Bunga Matahari menghasilkan buah yang bertipe Buah Tempurung “Achene”.
• Tanaman Bunga Matahari ini termasuk kedalam jenis Tumbuhan Dikotil

Syarat Tumbuh Bunga Matahari
Dalam pertumbuhan Tanaman Bunga matahari ini sangat menyukai tanah yang subur dan hangat (Berhumus) dalam suasana yang sangat cerah. Bunga Matahari ini sangat cocok berkembang pada Daerah dengan Iklim Subtropis.  Tetapi Bunga Matahari dapat juga berkembang pada Daerah dengan Iklim Tropis, dengan menanam pada Dataran Tinggi. Sementara itu, pada Daerah dengan Iklim Sedang seperti di Eropa, tanaman ini hanya bisa ditanam dan berkembang pada Musim Semi sampai Musim Gugur dan terhindar dari embun beku (Frost).  

c. Bunga anggrek
Suku anggrek-anggrekan merupakan satu suku tumbuhan berbunga dengan anggota jenis terbanyak. Jenis-jenisnya tersebar luas dari daerah tropika basah hingga wilayah sirkumpolar, meskipun sebagian besar anggotanya ditemukan di daerah tropika.

Klasifikasi 
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae 
Ordo : Orchidales 
Famili : Orchidaceae 
Sub famili : Epidendroideae 
Suku : Epidendreae 
Sub suku : Dendrobiinae 
Genus Dendrobium 
Spesies : Dendrobium macrophylumm, Dendrobium canaliculatum, Dendrobium lineale, Dendrobiumbifale dan Dendrobium secundum. 
  
 Morfologi bunga anggrek
Bunga ini memiliki struktur morfologi yang terdiri dari bunga, daun, batang, akar dan biji diantara yaitu :
a. Bunga
Bunga anggrek ini merupakan tanaman hias yang memiliki keragaman warna dan bentuk bunga yang bervariasi, namun pada umumnya bunga memiliki struktur yang sama. Bunga anggrek ini terdiri dari kelopak ( sepal ), mahkota, petal, lidah ( labelum ), bakal buah yang dibentuk dengan menyatuan putik dengan benang sari.
b. Buah
Bentuk buah bunga anggrek ini berbeda – beda tergantung dengan jenisnya, bunga anggrek lentera atau capsuar memiliki enam rusuk. Tiga diantaranya rusuk sejat dan tiga lainnya melekat pada dua tepi dain buah yang berlainan. Buah ini memiliki warna dan bentuk yang kecil dan terdapat jutaan biji didalamnnya yang lembut dan halus.
c. Daun
Daun bunga anggrek memiliki warna hijau dengan bentuk membesar dan meruncing keatas. Bunga ini memiliki pertulangan daun sejajar, dan juga ada yang bersifat tidak ada keserantakan keguguran daun. Ada beberapa tipe daun berdasarkan jenis dan varietesnya diantara :
Kelompok evergreen ( daun tipe segar maupun hijau ) bersifat tidak memiliki keserentakan dalam gugur daun. 
Kelompok decides ( tipe gugur ) bersifat memiliki keserentakan dalam gugur, untuk memunculkan bakal bunga dan biji.
d. Batang
Batang bunga ini tebal dan mengembung yang berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan dan air untuk menghindari kekeringan pada tanaman. Batang tanaman ini memiliki dua tipe diantaranya yaitu :  Monopodial, batang bersfiat tunggal dan memiliki satu titik tumbuh. 
Simpodial, batang bersfiat berumbi semu dan memiliki ruas – ruas tahunan.
e. Akar
Akar bunga anggrek berbentuk silinderis dan berdaging lunak, mudah patah, serta memiliki ujung kar meruncing licin dan sedikit lengket. Dalam keadaan kering akar tanaman ini akan berwarna putih abu – abu pada bagian luar dan bagian ujung akar berwarna kehijau – hijuan atau keungguan. Sedangkan, akar yang sudah tua akan berwarna kecoklatan muda hingga tua yang akan digantikan dengan akar baru atau tunas baru.

Syarat Tumbuh
1. Iklim
• Angin tidak dan curah hujan terlalu berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman anggrek.
• Sinar matahari sangat dibutuhkan sekali bagi tanaman ini. Kebutuhan cahaya berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman anggrek.
• Suhu minimum untuk pertumbuhan anggrek adalah 12,7 derajat C. Jika suhu udara malam berada di bawah 12,7 derajat C, maka daerah tersebut tidak dianjurkan untuk ditanam anggrek (di dataran tinggi Dieng).
• Tanaman anggrek tidak cocok dalam suasana basah terus menerus, akan tetapi menyukai kelembaban udara di siang hari 65-70 %.
2. Media Tanam 
Terdapat 3 jenis media untuk tanaman anggrek, yaitu:
    - Media untuk anggrek Ephytis dan Semi Ephytis terdiri dari:
    - Serat Pakis yang telah digodok.
    - Kulit kayu yang dibuang getahnya.
    - Serabut kelapa yang telah direndam air selama 2 minggu.
    - Ijuk.
    - Potongan batang pohon enau.
    - Arang kayu .
    - Pecahan genting/batu bata.
    - Bahan-bahan dipotong menurut ukuran besar tanaman dan akarnya.
Untuk anggrek Semi Epirit yang akarnya menempel pada media untuk mencari makanan, perlu diberi makanan tambahan seperti kompos, pupuk kandang/daun- daunan.
Media untuk anggrek Terrestria
Jenis anggrek ini hidup di tanah maka perlu ditambah pupuk kompos, sekam, pupuk kandang, darah binatang, serat pakis dan lainnya.
Media untuk anggrek semi TerrestriaBahan untuk media anggrek ini perlu pecahan genteng yang agak besar, ditambah pupuk kandang sekam/serutan kayu. Dipakai media pecahan genting, serabut kayu, serat pakis dan lainnya. Derajat keasaman air tanah yang dipakai adalah 5,2.
3. Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat yang cocok bagi budidaya tanaman ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
1) Anggrek panas (ketinggian 0-650 m dpl) 
Anggrek panas memerlukan suhu udara 26-30 derajat C pada siang hari, 21 derajat C pada malam hari, dengan daerah ketinggian 0-650 meter dpl. Contoh jenis anggrek ini adalah:
    a. Dendrobium phalaenopsis
    b. Onchidium Papillo
    c. Phaphilopedillum Bellatum
2) Anggrek sedang (ketinggian 150-1500 m dpl) 
Anggrek sedang pada suhu udara siang hari 21 derajat C dan 15–21 derajat C, pada malam hari, dengan ketinggian 150-1500 m dpl.
3) Anggrek dingin (lebih dari 1500 m dpl) 
Anggrek dingin jarang tumbuh di Indonesia, tumbuh baik pada suhu udara 15-21 derajat C di siang hari dan 9–15 derajat C pada malam hari, dengan ketinggian 1500 m dpl. Contoh: anggrek jenis Cymbidium.


d. Kamboja ( Plumeria sp )   
Kamboja ( Plumeria sp ) merupakan tanaman hias berbunga yang berasal dari Amerika Tengah dan Afrika. Tanaman ini termasuk dalam kingdom ( kerajaan ) plantae. Tanaman ini diberi nama Plumeria di karenakan untuk menghormati pakar botani yang pertama kali menemukannya yaitu Charles Plumier ( 1646 -1706 ) berasal dari Perancis. Namun, tanaman ini sudah menyebar luas keberbagai benua terutamanya benua Asia yang banyak membudidayakan tanaman ini. Tanaman ini termasuk kedalam famili apocynacea yang banyak di temukan di negara mana pun termasuk di Indonesia, dapat di temukan di wilayah bali. Namun secara sistematis morfologi, klasifikasi dan anatomi tanaman kamboja ini adalah antara lain.

Klasifikasi 
Kingdom : Plantae ( Tumbuhan )
Subkingdom : Tracheobionta ( Tumbuhan berpembulu )
Super Divisi : Spermatophyta ( Menghasilkan bulu )
Divisi : Magnliphyta ( Tumbuhan berbunga )
Kelas : Magnoliopsida ( Berkeping dua / dikotil )
Ordo : Gentilanales
Famili : Apocynacecae
Genus : Plumeria
Spesies : Plumeria acumnita Ait, Plumeria rubra

Morfologi Bunga Kamboja
Tanaman kamboja ini memiliki beberapa jenis dan varietes mulai dari warna yang berbeda dan bunga yang berbeda serta nama latin yang berbeda, namun masih dalam satu famili. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik pada subtropis dan tropis hingga mencapai ketinggian 1,5 – 6 meter bahkan lebih. Tanaman kamboja ini memiliki pertumbuhan cepat dan juga menghasilkan bunga yang sangat banyak. Berdasarkan morfologi tanaman kamboja ini dapat di bedakan antara lain.
a. Batang
Tanaman bunga kamboja memiliki batang yang keras atau berkayu, bulat memanjang, memiliki cabang yang banyak, bekas dudukan daun terlihat jelas, dan berwarna keputih kehijauan. Selain itu, batang tanaman ini memiliki pertumbuhan cepat, dan juga tahan terhadap hama dan penyakit yang menyerang. Batang tanaman ini memilik ketinggian 1.5 – 6 meter bahkan lebih tergantung dengan varietes yang di tanam.
b. Daun
Tanaman kamboja memiliki daun tunggal, memiliki panjang 10-25 cm bahkan lebih, runcing di bagian pangkal, memiliki bagian tepi merata, tebal dan memiliki bentuk kelonjongan. Daun tanaman ini memiliki warna hijau muda, dan tua. Selain itu, daun tanaman ini memerlukan matahari yang cukup untuk memasak, menyimpan dan membuat cadangan makanan yang baru.
c. Bunga
Tanaman kamboja mempunyai bunga majemuk, malai rata, kepolak memiliki bentuk corong, memiliki mahkota bunga empat bagian dan juga memiliki warna yang sangat bervariasi dan beragam mulai dari putih, kemerahan, dan campuran. Bunga pada tanaman ini terletak di bagian cabang atau ketiak pada tanaman bunga kamboja. Proses penyerbukaan ini di bantu dengan angin, dan binatang lainnya yang ada disekitarnya.
c. Buah dan biji
Buah pada tanaman ini memilikik bentuk lonjong kebulatan berwarna kehijauan dan kehitaman bila sudah tua. Selain itu, buah pada tanaman ini memiliki panjang 18-20 cm dengan lebar 1-2 cm bahkan lebih. Sedangkan biji pada tanaman kamboja ini berbentuk bulat, memiliki sayap, dan putih kotor.
d. Akar
Tanaman ini memiliki akar tunggang, bercabang, berwarna kecoklatan muda hingga tua. Akar tanaman ini memiliki berfungi untuk menyerap mineral dan unsur air yang ada di dalam tanah dengan kedalaman 1.5 -2 meter bahkan lebih tergantung dengan pertumbuhan tanaman.

Syarat Tumbuh 
1. Jenis Iklim
Umumnya bunga kamboja akan tumbuh dengan subur, apabila ditanam pada daerah yang mmiliki antara 15 sampai 45 derajat celcius, karena jika daerah yang anda pilih memiliki suhu lebih dari 45 derajat akan berakibat buruk pada pertumbuhan bunga kamboja seperti daun kamboja akan mudah mengering atau layu.  Lalu pastika juga daerah tersebut memiliki intensitas sinar matahari mencapai 6 sampai 9 jam perhari, guna memaksimalkan kebutuhan sinar matahari agar proses fotosintesis dapat dilakukan secara optimal. 
2. Jenis Tanah 
Dalam pemilihan jenis tanah, hal perlu anda perhatikan adalah tingkat kesuburan tanah dari segi ketersediaan air dan unsur hara yang dibutuhkan tanaman kamboja. Karena bunga ini dapat tumbuh diberbagai macam jenis tanah, intinya tanah tersebut harus subur. Selanjutnya adalah tingkat kadar keasaman tanah, sebaiknya tanah yang pilih memiliki kadar keasaman lebih dari 6,5 Ph.
3. Ketinggian Lokasi atau Lahan
Umumnya bunga kamboja dapat tumbuh dengan baik pada beberapa ketinggian, baik didaerah datara rendah ataupun datara tinggi. Secara nominal, bunga ini cocok ditanam pada daerah dengan ketinggian antara 50 sampai 1000 meter diatas permukaan laut.
Bunga kertas atau bugenvil adalah tanaman hias populer. Bentuknya berupa pohon kecil yang sukar tumbuh tegak. Keindahannya berasal dari seludang bunganya yang berwarna cerah dan menarik perhatian karena tumbuh dengan rimbunnya.

e. Bunga Kertas
Bunga kertas adalah jenis tanaman hias yang populer, tanaman ini memiliki bentuk kecil yang sukar tumbuh dengan tegak dan memiliki warna yang sangat beragam. Tanaman bunga kertas ini berasal dariAmerika Selatan, yang banyak ditemukan di perakarangan rumahan. Tanaman bunga kertas ini juga dalam kerabat Nytaginaceae dengan ordo Caryophylales yang memiliki bentuk seludang bunganya yang tidak tebal dan hampir menyerupai kertas.
Klasifikasi bunga kertas
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Viridiplantae
Divisi : Tracheobionta
Sub Divisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllanae
Famili : Nytaginaceae
Genus : Bougainvillea.
Spesies : Bougainvillea glabra, Bougainvillea spinosa, Bougainvillea spectabilis, Bougainvillea peruviana, dan Bougainvillea buttiana.

Morfologi bunga kertas
Morfologi bunga kertas, dapat dilihat berdasarkan ciri – cirinya diantaranya adalah :
1. Akar
Akar bunga kertas tunggang, tumbuh vertikal, berserabut, dan melebar. Perakaran bunga kertas ini akan menembus media tanah mencapai kedalaman 50-80 cm bahkan lebih tergantung varietesnya.
2. Batang
Batang bunga kertas perdu, tegak lurus mencapai ketinggian 2-3 m bahkan lebih, dengan permukaan halus hingga kasar dan berwarna kecoklatan. Selain itu, batang juga berkayu, berbentuk bulat memanjang dan berduri kecil serta memiliki percabangan banyak.
3. Daun
Daun bunga kertas bulat oval memanjang dengan panjang 1-4 cm, bagian tepi permukaan daun rata, pertulangan menyirip antara 3-5 bahkan lebih, dan juga daun berwarna kehijauan muda hingga tua. Daun tanaman ini juga memiliki pertangkaian pendek dengan panjang 0,5-1 cm berwarna kecoklatan muda.
4. Bunga
Bunga kertas tidak lengkap, yang terdiri dari beberapa macam diantaranya tangkai, tenda bunga, kepala putik, tangkai putik, benang sari dan tangkai sari. Bunga ini biasanya muncul pada ketiakdaun, dengan berbentuk majemuk atau payung yang tersusun.Bunga kertas ini juga tersusun dalam anakan payung yang bertangkai dengan jumlah 1-7 anakan, masing – masing anakan memiliki 3 bunga. Pada umumnya, bunga kertas ini memiliki warna yang sangat beragam mulai dari putih, merah mudah dan tua, jingga, unggu dan lain – lain.
Syarat Tumbuh
1. Agro klimat
Tanaman ini memerlukan sinar matahari penuh, tetapi toleran terhadap lingkungan yang agak teduh. Suhu ideal sekitar 20° - 36°C dengan kelembaban udara sekitar 60%-90%.
2. Media
Media terdiri atas campuran tanah, pasir dan kompos dengan perbandingan (1:1:1) dan diberi pupuk NPK sebanyak + 4-5 gram/tanaman sebagi pupuk dasar. Media tanam harus gembur dengan pH + 6.


Comments